Saturday, January 23, 2016

Psikologi: Pikiran Anda yang Mengubah Segalanya

Share it Please


Tulisan ini merupakan terjemahan Bab 2 Buku psikologi salahsatu karya David Humilton (kalau engga salah :) ). Membaca literatur psikologi ialah hobi saya, entah mengapa sangat suka psikologi. Setelah membaca artikel ini, ternyata pengaruh pikiran ini sangat besar terhadap berbagai hal. Pikiran kita lah yang memotori mood, tindakan, lingkungan, dan prespektif kita. Dengan diterjemahkannya tulisan ini, diharapkan para pembaca dapat memahami materi yang disampaikan.
This pict is taken from https://id.images.search.yahoo.com/images/view;_ylt=A2oKiZcT46ZWQkIAhsseHYpQ

It’s the Thought That Counts

Pada bab pertama anda belajar bagaimana pikiran, mood (suasana hati), perilaku, reaksi fisik, dan lingkungan berkaitan satu sama lain. Pada bab ini anda akan mempelajari bahwa pada saat anda ingin merasa lebih baik, memperbaiki hubungan anda, ataupun merubah tingkah laku, pikiran anda ialah tempat untuk memulainya. Bab ini menjelaskan bagaimana belajar lebih banyak tentang pengalaman anda dapat membantu anda dalam berbagai hal dalam hidup.

Apa hubungan antara pikiran dengan suasana hati?
Kapanpun kita mengalami suatu mood (suasana hati), ada pemikiran yang terhubung kepadanya yang membantu menjelaskan suasana hati. Contohnya, misal anda sedang berada disebuah pesta dan anda telah diperkenalkan kepada Alex. Ketika anda sedang bicara, Alex sama sekali tidak melihat kepada anda. Berikut ini ada tiga pemikiran yang berbeda yang anda punya didalam situasi ini. Lingkari salah satu suasana hati yang anda percayai dapat mengikuti setiap penafsiran atas Alex yang tidak menatap anda:
Pikiran: Alex begitu tidak sopan. Ia menghina saya dengan mengacuhkan saya.
Suasana hati yang tepat (lingkari salah satu): Pedih         Sedih  Gugup            Peduli

Pikiran: Alex tidak tertarik dengan saya. Saya memang orang yang membosankan.
Suasana hati yang tepat (lingkari salah satu): Pedih         Sedih  Gugup            Peduli

Pikiran : Alex terlihat malu. Ia mungkin tidak nyaman untuk menatap saya.
Suasana hati yang tepat (lingkari salah satu): Pedih         Sedih  Gugup            Peduli

Contoh ini menggambarkan bahwa perbedaan pemikiran atau penafsiran dari sebuah peristiwa yang dapat membawa anda kedalam suasana hati yang berbeda dalam situasi yang sama. Karena suasana hati terkadang menyusahkan atau dapat membawa kedalam perilaku yang beresiko (seperti mengatakan bahwa Alex ialah orang yang tidak sopan), sangatlah penting untuk mengenali apa yang sedang anda pikirkan dan sangat penting untuk memeriksa ketepatan dugaan anda sebelum bertindak. Misalnya, bila memang Alek pemalu, berfikir bahwa Alex ialah orang yang tidak sopan akan tidak tepat dan tidak pantas untuk ditanggapi dengan kemarahan dan kejengkelan.
Bahkan situasi-situasi yang anda mungkin mengira dapat menciptakan suasana hati yang sama bagi setiap orang, seperti misalnya kehilangan suatu pekerjaan, faktanya dapat menggiring anda kedalam berbagai suasana hati yang berbeda dikarenakan oleh perbedaan kepercayaan dan pemahaman setiap orang. Misalnya, seseorang yang kehilangan pekerjaannya mungkin saja berfikir, “Saya gagal,” dan merasa tertekan. Orang lainnya akan berfikir, “Mereka tidak punya hak memecat saya; ini suatu diskriminasi,” dan akan marah. Orang ketiga akan berfikir, “Saya tidak menyukai ini, namun sekarang ialah kesempatanku untuk mencoba pekerjaan yang baru,” dan merasa gugup tidak karuahan .
Pikiran membantu menjelaskan suasana hati mana yang kita alami didalam sebuah situasi yang ada. Sekali suasana hati hadir, kehadirannya dibarengi dengan pikiran tambahan yang mendukung dan memperkuat suasana hati. Contohnya, orang yang marah memikirkan tentang cara mereka telah disakiti, orang yang depresi berpikir tentang betapa hidup tidak memihak kepadanya, dan orang yang cemas akan melihat bahaya ada dimana-mana. Namun, semakin kuat suasana hati kita, pikiran kita akan tampak semakin ekstrim.
Hal ini bukan berarti bahwa pikiran kita tidak tepat pada saat kita mengalami suasana hati yang hebat. Namun ketika kita merasa suasana hati kita intens, kita lebih cenderung mendistorsi, mengurangi, atau mengabaikan informasi yang bertentangan suasana hati dan keyakinan kita. Bagaimanapun juga, sangat berguna sekali belajar mengenali ketika anda sedang berfikir dengan cara yang terdistorsi karena pemahaman ini menyediakan satu langkah terhadap keadaan suasana hati dan pikiran yang lebih seimbang . Contoh berikut ini menunjukan depresi Marissa yang didukung oleh distorsi dalam pikirannya.
Marisa berpikir bahwa ia bukan orang yang memikat (hati). Keyakinan ini nampaknya benar baginya. Terlebih ketika ia memiliki pengalaman buruk dengan pria, ia tidak dapat membayangkan adakah seseorang yang benar-benar mencintainya. Keyakinan  ini, diiringi dengan keinginannya untuk menjalin sebuah hubungan, membawanya kedalam jiwa yang putus asa. Pada saat seorang rekan kerja, Julio, mulai jatuh cinta padanya, ia memiliki beberapa pengalaman berikut ini:
·        Seorang teman menggodanya tentang panggilan-panggilan telfon yang sering ia terima dari Julio. Temannya berkata, “Saya rasa kamu punya seorang pengagum, Marissa!”Marissa menjawab, “Apa maksudmu? Ia tidak menelfon saya sesering itu.” (Tidak memperhatikan informasi positif)
·        Julio memuji Marissa dan ia berpikir, “Julio mengatakan ini untuk tetap menjalin hubungan kerja yang baik.”  (Mengurangi informasi positif)
·        Ketika Julio memintanya bertemu untuk makan siang bersama, Marissa berpikir, “Saya mungkin menjelaskan proyek pekerjaan dengan sangat buruk sehingga ia tidak suka waktu tambahaan terhadap proyeknya.” (Beralih kesebuah kesimpulan negatif)
·        Saat makan siang, Julio mengatakan kepada Marissa bahwa mereka berdua sangat begitu kreatif dalam menyelesaikan proyeknya dan berkata bahwa ia begitu menikmati menghabiskan waktu tambahan dengannya karena ia (Marissa) ialah seorang perempuan yang sopan dan bijaksana. Ia lalu berkata kepadanya bahwa ia (Marissa) sangat cantik. Marissa berkata, “Oh, banyak anggota tim lainnya yang dapat melakukan yang lebih baik dari saya.” (Mengurangi feedback positif)

Karena Marissa yakin bahwa ia bukanlah orang yang memikat, ia mengabaikan atau mendistorsi informasi yang terdapat pada kesimpulan ini. Pada saat ia sangat tertekan atau marah ataupun cemas, ia bahkan nampaknya kurang mendengar dan memperhatikan feedback yang positif. Mengacuhkan informasi yang tidak cocok dengan keyakinan kita merupakan sesuatu yang kita dapat pelajari untuk berubah. Bagi Marissa, menyadari informasi fositif akan kecantikannya dan rupawannya akan menjadi awal bagi sesuatu yang lebih indah.

Apakah hubungan antara pikiran dan tingkah laku?
Terkadang  pikiran dan tingkah laku nampak tidak sejalan seperti pada saat kita menuangkan susu kedalam secangkir kopi dan kemudian menyimpan cangkir kopi itu kedalam lemari es , dan membawa kardus susu lalu disimpan diatas meja. Meskipun sekali-kali kehilangan konsentrasi, pikiran dan perilaku kita biasanya hampir sejalan. Itulah mengapa begitu sulit melakukan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu.
Sepanjang hari kita menguulangi tindak-tanduk yang diulang-ulang dengan sangat terlatih. Mungkin kita sering mengalah ketika seseorang tidak sependapat dengan kita. Kita tidak sadar bahwa pikiran kita menggarahkan perilaku kita karena setiap tindakan kita telah menjadi sebuah rutinitas.  Namun, pada saat kita memutuskan untuk mengubah atau mengenali suatu tingkah laku yang baru, pikiran dapat menentukan bagaimana perubahan ini terjadi.
Misalkan harapan kita memengaruhi perilaku kita. Kita lebih cenderung untuk mencoba melakukan sesuatu dan berhasil bila kita yakin hal itu mungkin dapat terwujud. Selama beberapa tahun, para atlet percaya bahwa manusia berlari sejauh satu mil selama empat menit merupakan hal yang tidak mungkin.   Dalam kejuaraan lari diseluruh dunia, beberapa pelari menempuh jarak sejauh satu mil dengan waktu yang  lebih dari empat menit. Kemudian seorang pelari dari Inggris yang bernama Roger Bannister memutuskan untuk menentukan sebuah perubahan yang ia dapat lakukan dalam gaya dan strategi larinya untuk memecahkan rekor waktu empat menit. Ia yakin bahwa lari lebih cepat dan berusaha untuk mengubah pola larinya dapat mencapai targetnya. Pada tahun 1954, Roger Bannister menjadi orang pertama yang lari sejauh satu mil dalam waktu kurang dari empat menit. Keyakinannya bahwa ia bisa berhasil berkontribusi terhadap perubahan tingkah laku.
Hebatnya, setelah Bannister memecahkan rekor, banyak pelari terbaik dari berbagai penjuru dunia juga berlari dengan jarak yang sama dalam waktu dibawah empat menit. Tidak seperti Bannister, para pelari tersebut tidak memngubah pola larinya. Yang diubah ialah pikirannya. Mereka sekarang yakin bahwa berlari secepat ini ialah hal yang memungkinkan karena perilaku mereka mengikuti pola pikirnya. Tentu saja, bukan berarti dengan hanya mengetahui kemungkinan berlari dengan cepat , setiap orang bisa melakukannya.  Berpikir tidaklah sama dengan bertindak. Namun semakin kita meyakini  kemungkinan yang akan terjadi terhadap sesuatu , maka semakin keraslah usaha kita untuk berhasil meraihnya.
“Pikiran-pikiran otomatis” merupakan jenis lainnya dari pemikiran yang memengaruhi tingkah laku. Hal tersebut merupakan kata-kata dan gambar-gambar yang terlintas didalam kepala kita disepanjang hari pada saat kita beraktivitas. Contohnya, bayangkan jikalau anda sedang berada disebuah kumpulan keluarga. Makanan baru saja dihidangkan, dan beberapa anggota keluarga pergi mengambil makanan untuk mengisi piring mereka sementara yang lainnya tetap duduk dan mengobrol. Anda telah sedang mengobrol dengan sepupumu selama 10 menit. Pertimbangkan setiap pemikiran berikut ini dan tulis perilaku yang akan diikuti jika ini merupakan pikiran anda.

                        PIKIRAN
Bila saya tidak pergi (makan) sekarang, mereka akan menghabiskan  makanannya.

Sangat tidak sopan buru-buru pergi ke meja makan ketika kita sedang berbincang.

Kakek saya terlihat tidak kuasa membawa piringnya

Saya dan sepupu saya sedang asik berbincang – saya belum pernah bertemu dengan orang yang menarik untuk diajak bicara.

                   TINGKAH LAKU
__________________________





_________________________




________________________



________________________

Apakah tingkah laku anda berbeda tergantung kepada pikiran yang anda miliki?
            Selain pikiran-pikiran otomatis, kita memiliki keyakinan inti yang mendalam yang mempengaruhi pemikiran otomatis kita dan pola perilaku kita. Keyakinan yang mendasar ini ialah mengenai diri kita sendiri, “(Saya Pintar, Saya Lemah), mengenai orang lain (“Orang lain tidak bisa dipercaya.” “Perempuan itu kuat”), dan mengenai kehidupan pada umumnya (“Hal-hal yang baik menyertai keburukan,” “Kesempatan besar sekali”). Bagaimana keyakinan dasar tersebut mempengaruhi tingkah laku kita? Sebuah contoh dari kehidupan Ben menggambarkan keyakinan yang pokok didalam pekerjaan.

BEN: Hubungan antara pikiran dan tingkah laku
Setelah temannya yang bernama Louie meninggal, Ben mengurangi rutinitas bermain golf dan aktivitas lainnya bersama teman-temannya. Pada awalnya keluarganya mengira bahwa menghindari teman-temannya adalah bagian dari kesedihan Ben atas kematian Louie. Namun setelah beberapa bulan berlalu, dan Ben masihn enggan untuk kumpul-kumpul bersama dengan teman-temannya lagi, istrinya, Sylvie, mulai curiga bahwa mood suaminya bukan satu-satunya alasan Ben tinggal dirumah.
            Pada suatu pagi Sylvie duduk bersama dengan Ben dan menanyakan kepadanya akan keengganannya mengangkat telepon dari teman-temannya. Ben mengangkat bahunya dan berkata, "Apa gunanya? Kami berada di usia di mana kami dapat sekarat kapanpun." Sylvie merasa jengkel. "Tapi  anda masih hidup sekarang - lakukanlah hal-hal yang Anda nikmati!" Ben menggeleng; Sylvie tidak mengerti.
            Sylvie sangat tidak mengerti, karena Ben tidak sadar akan keyakinan yang mendasari perilaku suaminya dan Ben tidak dapat sepenuhnya menjelaskan kepadanya mengapa ia berhenti dari kegiatan-kegiatan yang sangat ia sukai. Ketika Ben belajar mengenali pemikirannya, ia sadar bahwa ia sedang menjalankan pepatah ayahnya yang ia sukai: “bermainlah dengan kawan-kawanmu selagi matahari sedang bersinar karena pada saat matahari mulai terbenam, kamu harus pulang sendiri.” Ketika Louie meninggal, Ben menyadari bahwa ia telah mencapai suatu masa dimana kematian begitu dekat dengannya. Matahari sedang terbenam didalam hidupnya dan itulah saatnya ia pergi sendiri.

APAKAH HUBUNGAN ANTARA PIKIRAN DENGAN REAKSI FISIK/TUBUH?
            Pikiran juga berpengaruh terhadap reaksi fisik kita. Ingat-ingat pada saat anda membaca artikel buku atau dalam sebuah majalah. Saat pikiran anda membayangkan halaman-halaman artikel tersebut dijelaskan, tubuh anda juga bereaksi. Bayangkan sebuah kejadian menyeramkan dapat membuat jantung anda berdebar lebih kencang. Bayangkan pula sebuah kejadian romantis dapat menimbulkan hasrat seksual.  
            Para atlit memanfaatkan penghubung yang kuat antara pemikiran dengan reaksi fisik. Para pelatih memberikan pidato-pidato motivasi kepada tim mereka, dengan harapan dapat membakar semangat dan memicu adrenalin para anggota timya. Para perenang olimpik dan arena berenang selalu dibayangkan oleh para pelatih didalam sebuah pertandingan. Penelitian menunjukan bahwa para atlit yang membayangkan ini sebenarnya mengalami kontraksi otot kecil yang mencerminkan pergerakan otot yang lebih besar yang ia alama didalam pertandingan yang sebenarnya.
            Penelitian juga telah mendokumentasikan  pengaruh pikiran, keyakinan, dan sikap terhadap kesehatan kita. Misalnya, ada bukti bahwa sikap seseorang setelah didiagnosa kanker dapat memengaruhi seberapa lama lagi ia hidup. Sederhananya, seseorang yang percaya bahwa suatu diagnosis kanker merupakan sebuah hukuman mati baginya, tidak dapat bertahan lebih lama selama orang yang melihat penyakit dari sudut pandang yang berbeda.meskipun banyak faktor memengaruhi panjangnya umur seorang pasien kanker, namun nampaknya pikiran dan keyakinan dapat berperan penting.
           
LINDA: Hubungan pemikiran dengan reaksi fisik
Pada saat jantung Linda berdegup lebih cepat, ia mengira bahwa ia terkena penyakit serangan jantung (Bagan 2.1). Pemikiran yang mengerikan ini memicu berbagai macam perubahan didalam tubuh termasuk bernapas yang cepat namun dangkal, dan berkeringat banyak. Saat nafas Linda menjadi lebih dangkal, sedikit oksigen yang masuk kedalam jantungnya, yang menyebabkan jantungnya berdetak lebih cepat. Sedikit oksigen yang masuk kedalam otaknya menyebabkan rasa pusing .


REAKSI FISIK/TUBUH

Meningkaatkan denyut jantung:


Bernafas semakin  dangkal

Kurang suplai oksigen kedalam jantung dan otak

          Meningkatkan denyut jantung

              Peningkatan lebih lanjut didalam reaksi tubuh


                                                 PANIK

                    PIKIRAN

Saya terkena penyakit jantung






Ini artinya saya benar-benar tewrkena penyakit jantung. Saya akan segera mati.
            Bagan 2.1. Kepanikan Linda



            Linda menafsirkan npeningkatan denyut nadinya dan rasa pusing dikepalanya sebagai gejala lanjutan penyakit jantung. Rasa reaksi fisiknya memperkuat pemikirannya. Pemikiran awalnya akan serangan jantungnya mengisyaratkan bahwa bencana akan segera datang. Respon fisiknya terhadap presepsi bahaya yang akan ia alami sangat kuat sampai ia mengalami kepanikan. Setelah beberapa waktu setelah ia terbukti tidak terkena serangan jantung, Linda menyadari bahwa ia sedang panik namun tidak dalam bahaya, dan denyut jantungnya juga nafasnya perlahan-lahan menjadi normal.

APAKAH HUBUNGAN ANTARA PIKIRAN DENGAN LINGKUNGAN/KEADAAN?
            Pada awal bab ini anda telah mempelajari bagaimana pikiran memengaruhi suasana hati yang kita alami. Anda mungkin terheran-heran mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap pikiran-pikiran dan suasana hati tertentu daripada yang dengan yang lainnya. Beberapa bagian dari pbeberapa perbedaan ini mungkin diwariskan secara genetik dan biologis. Namun kita juga tahu bahwa lingkungan dapat membentuk keyakinan dan suasana hati yang mewarnai hidup kita.
            Marisssa mengalami kekerasan fisik dan seksual dimasa kecil dan remajanya. Pengalaman ini membentuk keyakinannya bahwa ia ialah seseorang yang tidak berharga, dan tidak diterima dimasyarakat, dan menganggap bahwa laki-laki ialah mahluk yang berbahaya, kasar, dan tidak peduli. Dapat dipahami bahwa upaya awal Marissa dalam memahami pengalamannya membimbingnya untuk menurunkan dirinya  sendiri dan waspada terhadap reaksi negatif dari orang lain.
Untuk memengaruhi suatu keyakinan, tidak selalu harus mengalami dahulu sebuah keadaan yang menimbulkan traumatik. Keyakinan atau kepercayaan dapat dipengaruhi oleh latar belakang etnis dan budaya anda, gender, lingkungan, kepercayaan keluarga, agama, dan media. Apa yang anda pikirkan tentang diri anda, masa depan anda, dan pengalaman hidup anda dipengaruhi oleh pengalaman kecil anda dan lingkungan sekarang.
Dalam contoh bagaimana budaya memengaruhi suatu keyakinan, perhatikanlah dua anak kecil  yang sedang tumbuh. Dalam banyak budaya, seorang anak perempuan akan menyimpulkan dari lingkungannya bahwa menjadi gadis yang cantik ialah kunci untuk disukai setiap orang. Seorang anak laki-laki akan menyimpulkan bahwa ia harus kuat dan atletis untuk disukai.
Sudah menjadi sifanya bahwa tidak ada yang lebih menyenangkan tentang  keindahan dan kekuatan, tapi budaya kita mengajarkan kita untuk memahami hubungan ini. Sesekali keyakinan tersebut terbentuk, mereka akan susah merubah keyakinan itu. Oleh karena itu, banyak anak perempuan yang atletis merasa kesulitan untuk menilai keahliannya, dan anak laki-laki dengan bakat seninya akan merasa seperti  mendapat sebuah kutukan dibandingkan anugrah.
Vic dibesarkan di sebuah lingkungan yang berpendidikan di pinggiran kota yang membanggakan prestasi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Keluarga dan sekolahnya mencerminkan nilai-nilai masyarakat tersebut, yang menekankan prestasi dan keunggulan. Ketika prestaasi  Vic di sekolah atau di lapangan sepak bola tidak unggul, keluarganya, guru, dan teman-teman  sangat kecewa dan bertindak seolah-olah Vic telah gagal.
Berdasarkan reaksi dari lingkungan tersebut, Vic menyimpulkan bahwa ia sangat kurang meski prestasinya tergolong cukup baik. Karena Vic menyimpulkan bahwa ia sangat kurang, tidaklah herah bila ia merasa cemas didalam keadaan yang memintanya untuk unjuk dan melihat pertandingan sepak bola dan penampilan lainnya karena ia merasa bahwa hal tersebut mengancam dan membahayakan terhadap status sosial karena mereka mensyaratkan resiko kegagalan.
Seperti yang dapat anda lihat, masa kecil Vic tidak setraumatik yang dialami Marissa. Namun, lingkungan masa kecilnya memiliki pengaruh yang sama terhadap sikap atau perilaku yang ia kembangkan dan pola pikir yang berpengaruh hingga masa dewasanya.



LATIHAN: Sangkut Paut/ Hubungan Pikiran
Lembar kerjar 2.1 menyediakan praktek mengenali hubungan antara pikiran dengan suasana hati, tingkah laku, dan reaksi fisik.

LEMBAR KERJA 2.1: Sangkut Paut/Hubungan Pikiran  
Sarah, seorang perempuan 34 tahun, duduk dibelakang barisan saat menghadiri sebuah pertemuan PTA di auditorium. Dia memiliki keprihatinan dan pertanyaan mengenai bagaimana mendidik anaknya yang berumur 8 tahun dan pertanyaan tentang keamanan kelas.pada saat Sarah mau mengangkat tangan untuk menyuarakan keprihatinan dan pertanyaannya, ia berpikir, “Bagaimana jika orang lain menganggap pertanyaanku ialah pertanyaan yang bodoh? Mungkin saya seharusnya tidak menanyakan pertanyaanku didepan orang banyak. Mungkin ada orang yang tidak setuju denganku dan dapat mengundang sebuah perdebatan. Saya akan malu.”
Hubungan Pikiran dengan Suasana Hati
Berdasarkan pikiran Sarah, jenis-jenis mood/suasana hati manakah yang sepertinya akan Sarah alami? (Periksa semua yang berlaku.)
1.      Kecemasan/Kegugupan
2.      Kesedihan
3.      Kebahagiaan
4.      Kemarahan
5.      Antusiasme
Hubungan antara Pikiran dengan Tingkah laku
Berdasarkan pikiran Sarah, bagaiman prediksi anda mengenai perilaku Sarah selanjutnya?
1.      Ia akan berbicara dengan keras dan menyuarakan kerisauannya.
2.      Dia akan tetap diam.
3.      Ia secara terbuka akan tidak setuju dengan apa yang akan dikatakan orang lain.
Hubungan antara Pikiran dengan Reaksi Fisik
Berdasarkan pikiran Sarah , manakah perubahan fisik berikut yang akan ia rasakan?
1.      Detak jantung yang cepat
2.      Telapak tangannya berkeringat
3.      Perubahan pola nafas
4.      Kepeningan

Ketika sarah memiliki pikiran-pikiran tersebut, dia akan merasakan kecemasan, tetap diam, dan mengalami detak jantung yang cepat, telapak tangan berkeringat, peubahan pola nafas, dan kepeningan. Apakah anda akan mengalami hal yang sama dengan Sarah? Tidak semua orang mengalami reaksi yang sama terhadap pikiran-pikiran tertentu. Namun, sangat penting untuk mengenali bahwa pikiran memiliki konsekuensi  atau resiko terhadap suasana hati, tingkah laku, dan fisik.

APAKAH BERPIKIR POSITIF IALAH SOLUSINYA?
Meskipun pikiran-pikiran kita memengaruhi suasana hati, tingkah laku, dan reaksi fisikal, berpikir positif bukanlah solusi dari setiap masalah dalam hidup. Kebanyakan orang yang merasa cemas, depresi, atau marah akan mengatakan berikir positif saja tidaklah semudah itu. Bahkan, bila kita hanya mencoba berpikir positif ketika kita memiliki mood yang kuat, kita mungkin dapat kehilangan isyarat-isyarat penting bahwa ada sesuatu yang salah.
            Terapi kognitif malahan menunjukan bahwa orang akan mempertimbangkan sebanyak mungkin sudut pandang terhadap suatu masalah. Meninkau ksituasi dari berbagai sisi – positif, negatif, netral – dapat menggiring kepada kesimpulan dan solusi baru.
            Misalkan Marissa kehilangan pekerjaannya (ingatlah bahwa ia telah menerima surat pemberitahuan dari atasannya tentang kinerjanya yang buruk). Bila Marissa menyimpulkan bahwa ia dipecat karena ia bodoh dan terlalu banyak membuat kesalahan dan hanya fokus terhadap pikirannya – ia mungkin akan merasa depresi dan yakin bahwa ia tidak akan sukses didalam pekerjaan manapun.
            Namun, bila meninjau dari kesalahan-kesalahannya, Marissa berpikir tentang kekuatan profesionalnya, ia dapat lebih jelas fokus terhadap kemampuan terkuatnya dan hal tersebut harus diperbaiki saat ia mencari pekerjaan baru. Marissa juga harus mempertimbangkan alternatif lain bila ia kehilangan pekerjaannya. Mungkin saja kehilangan pekerjaan sama sekali semuanya bukan kesalahannya. Ia mungkin dipecat karena masalah-masalah ekonomi diperusahaannya atau diskriminasi pekerjaan.
            Anda mungkin heran, “Apakah bedanya? Ia telah kehilangan pekerjaannya! Sebenarnya, hal ini membuat sebuah perbedaan yang besar. Bila Marissa yakin bahwa kehilangan pekerjaan ialah sepenuhnya karena kesalahannya, lalu salahsatu solusinya adalah dengan mengubah dirinya sendiri. Bila kehilangan pekerjaannya ialah sebagian karena hal lain, maka tanggapan dan solusinya mungkin akan sangat berbeda: ia mungkin akan marah dan menuntut keputusan perusahaannya atau ia akan mencari pekerjaan yang serupa di perusahaan yang lebih bagus.



APAKAH DENGAN MERUBAH CARA ANDA BERPIKIR IALAH SATU-SATUNYA UNTUK MERASA LEBIH BAIK?
            Meskipun mengenali dan merubah pola pikir merupakan suatu bagian inti dari terapi kognitif,  juga sangat penting membuat perubaghan dalam fisik, tingkah laku, dan lingkungan. Misalnya bila anda selalu cemas sepanjang waktu, anda mungkin akan menghindari hal-hal yang membuat anda cemas. Cara untuk mengatasi rasa cemas ialah belajar santai (perubahan fisik) dan mengatasi bahaya yang dirasakan sehingga kamu berhenti menghindar (perubahan tingkah laku). Orang tidak selalu mengatasi rasa cemas hingga perubahan pikiran disertai dengan perubahan perilaku menghindar.
            Untuk membantu anda merasa lebih baik, membuat perubahan didalam lingkungan juga merupakan hal yang sangat berguna. Mengurangi stress, belajar mengatakan tidak terhadap permintaan yang berlebihan dari orang lain, menghabiskan waktu lebih dengan orang-orang yang mendukung anda, bekerjasama dengan tetangga untuk meningkatkan keamanan lingkungan,dan memanfaatkan jaminan ketenagakerjaan guna mengurangi diskriminasi dan pelanggaran dilingkungan kerja, semuanya merupan perubahan lingkungan yang dapat membantu anda lmenjadi lebih baik.
            Beberapa lingkungan begitu menantang sehingga sangat sulit bagi setiap orang untuk memelihara peandangan dan pemikiran yang positif. Misalnya, seseorang mengalami kekerasan oleh anggota keluarga  lainnya mungkin perlu pertolongan baik untuk merubah ataupun meninggalkan situasi ini. Sekedar merubah pola pikir memang tidak cukup untuk menjadi solusi akan kekerasan: tujuan ini ialah untuk menghentikan kekerasan. Dalam situasi ini perubahan pikiran/pola pikir akan membantu seseorang merasa tergerak untuk mendapatkan suatu pertolongan, namun sekedar merubah pemikiran akan penerimaan kekerasan atau pelecehan didialam sebuah lingkungan bukanlah solusi yang terbaik.
            Setelah anda melengkapi lembar kerja didalam bab ini, kamu akan belajar cara mengenali dan merubah pikiran, suasana hati, perilaku, respon fisik, dan lingkungan anda.

RINGKASAN BAB 2
·        Pikiran membantu menerangkan suasana hati yang sedang kita alami
·        Pikiran memengaruhi bagaimana kita berperilaku, apa yang harus kita lakukan dan jangan dilakukan, dan kualitas kinerja kita.
·        Pikiran dan keyakinan memengaruhi respon biologis kita.
·        Pengaruh lingkungan membantu menentukan sikap, keyakinan, dan pikiran yang berkembang dimasa kecil sampai masa dewasa.
·        Terapi kognitif dapat membantu anda menilai setiap informasi yang ada; yamng tidak hanya berfikir positif saja.
·        sementara perubahan dalam berpikir kadang menjadi solusinya, namun  banyak juga masalah memerlukan perubahan dalam perilaku, fungsi fisik, dan juga lingkungan.

2 comments:

  1. wah, bermanfaat sekali kak. akhir-akhir ini aku sedikit cemas dengan situasi ini. haha terimakasih. :)

    ReplyDelete

Social Share Icons

Blogroll

About