Saturday, July 4, 2015

The Broken Jug: Droplets of Wisdom from the Heart (Terjemahan)

Sekapur Sirih

Foto ini diunduh dari: www.gulenarticles.com

Ungkapan Broken Jug atau kendi yang retak adalah sebuah metafora berharga dan simbol renungan. Namanya berasal dari kisah Rumi berikut:

Alkisah ada seorang Sultan yang mendirikan tendanya di sebuah bukit yang menghadap ke sungai Efrat. Penduduk negeri ini begitu mencintai Sultan ini, orang besar yang tidak hanya menaklukkan negeri mereka, tetapi juga hati mereka. Mereka ingin dikenal dan dicintai oleh manusia yang baik ini. Maka dari itu, mereka akan datang ke hadiratnya dan menawarkannya hadiah.
Pada suatu hari, ketika orang kaya menyajikan Sultan dengan hadiah berharganya, seorang yang miskin pergi mencari hadiah yang pas untuk Sultan. Ketika ia tidak bisa menemukan hadiah yang cukup berharga, ia ingat kendi retak yang tergeletak di salah satu sudut rumahnya. Dia mengisi kendi dengan air dingin dari desanya dan berangkat untuk menemui sang Sultan. Segera setelah itu, ia berjumpa dengan seorang warga desa yang menanyakan kemana ia akan pergi, dan ketika orang miskin tersebut menjawab, orang desa itu lalu mengejeknya dan berkata, "Apakah kamu tidak tahu, Sultanlah yang memiliki sumber air di negeri ini? Air dari desa anda juga miliknyanya. Dia tidak membutuhkan apa pun yang ada didalam kendimu yang retak itu!"
Orang miskin itu tersipu dan mengatakan "Lantas kenapa? Bahkan jikalau saya tidak memiliki hadiah yang cukup berharga untuk Sultan pun, kendi retak yang terisi dengan airnya ini melambangkan hati saya yang penuh dengan kasih-Nya, dan itulah sebabnya saya akan pergi dan memberikan ini padanya. "

Sama seperti orang miskin ini, Gulen mengatributkan dirinya "budak" yang menawarkan khotbah yang sederhana semata-mata sebagai hadiah kepada Allah SWT, dan untuk kepentingan orang lain. Kami juga memiliki kendi yang retak di tangan kami dan tujuan kami ialah menyajikannya sebagai hadiah kepada Allah, Sultan dari semua Sultan. Kami ingin berbagi hadiah ini dengan pembaca kami, hadiah yang terdiri dari semua keindahan dan berkah Dialah yang telah mengasihi kita. Mulanya, beberapa siswa Fethullah Gülen Hocaefendi ini yang diberkati untuk menikmati mata air kebijaksanaan ini, namun kita dengan rendah hati ingin berbagi khotbah-khotbah ini dengan orang lain sehingga mereka juga bisa memuaskan dahaga mereka akan ilmu pengetahuan.

Simbolisme
Kendi yang retak adalah simbol air kehidupan, sebuah obat mujarab yang begitu dalam dan berlimpah yang kita hanya dapat benar-benar memahami dan merenungkannya pada kedalaman air yang merembes melalui celah-celahnya. Meskipun merembes kecil, sudah cukup dari tetesannya bagi mereka yang ingin menemukan jalannya dan mencapai sumber air kebenaran ...
Air yang merembes melalui kendi retak tersebut ialah bak  cermin yang mencerminkan dinamika hati dan jiwanya Gulen, pengetahuannya yang mendalam, asketisme dan kesalehan. Air juga melambangkan kelimpahan dan berkah, tetapi pada saat yang sama air juga merupakan simbol rasa sakit dan penderitaan. Seolah-olah setiap kata dalam setiap khotbah telah dicuci dengan air mata penulis, dan kami hampir dapat mendengar tangisan sakit, penderitaan, cinta dan gairah merembes ...
Kendi Retak adalah simbol cinta dan kerendahan hati. Kita semua memiliki kendi untuk diberikan sebagai hadiah kepada Allah, Sultan dari semua Sultan dan kendi tersebut jarang dalam kondisi yang baik. Sebagian rusak, sebagian retak, dan ada pula yang tertutup oleh kotoran dan tanah. Bagaimanapun, yang jadi masalah bukanlah keadaan kendinya; melainkan, cara dan tindakan dalam menawarkan hadiah kepada-Nya ialah yang paling penting ialah. Ketuklah pintu-Nya lagi dan lagi, menyadari ketidakberdayaan dan kelemahan seseorang, terlepas dari apa yang ada didalam kendi dan namun sedikit darinya mungkin dibiarkan ... 
Hadiah nyata dalam kehidupan adalah mereka yang tersembunyi dibalik tetesan air mata, doa-doa yang menggetarkan hati, dan tangan yang antusias diangkat menuju langit. Hadiah nyata dalam kehidupan terselip dalam doa: "Ya Tuhan! Aku mungkin telah jatuh sekali, dua kali, begitu banyak sampai tak terhitung. Tapi sekarang aku berlutut dan berdiri didepan pintu-Mu. Karena tak ada tempat lain untuk berlindung. Ya, membuat kesalahan adalah tempatnya kami, sedangkan memaafkan adalah sifatnya Engkau."

Kisah orang miskin dengan kendinya yang retak berlanjut hingga ia tiba di hadapan Sultan. Sultan adalah seorang pria yang menyikapi orang miskin dengan cinta dan kerendahan hati, dan sebelum berpisah, ia memerintahkan anak buahnya untuk mengisi kendi yang rusak dengan koin-koin emas.

*Catatan tambahan penerjemah:  Ungkapan The Broken Jug mungkin kurang tepat di terjemahkan sebagai ‘kendi yang retak’, penerjemah begitu menyadarinya, namun belum dapat padanan yang cocok untuk di Bahasa Indonesia. Kalau di Bahasa Sunda mungkin broken disana artinya songhek, kendi songhek, dalam artian pecah namun tidak semua bagian kendi, hanya bagian tertentu saja, e.g. bagian atasnya. Bila pembaca memiliki padanan kata yang cocok, monggo tulis di kolom komentar. Terima kasih J


Read More

Friday, July 3, 2015

Writing An Essay (Menulis Essay)




Writing is a long and winding process. In managing this process, there are certain steps that you can take every time you begin an assignment. These steps will help to maximize your efforts and make meaning out of the chaos and disorder that often appears when first embarking on any assignment. One of the most comprehensive and sophisticated assignment tasks you will find at university is essay writing. What follows are some guidelines on how to go about essay writing. However, the steps outlined have general application for almost any other assignment that you will be given.

Read More

Thursday, July 2, 2015

Mau dibawa kemana semester ini??

Ini adalah kartu rencana studi untuk semester lima. Wish me luck. amiin :)

Read More

Social Share Icons

Blogroll

About