Dari koleksi Breeze of Revival
Sebenarnya artikel ini sudah lama dirilis dirilis oleh website herkul
sejak tanggal 25 September 2013. Artikel yang ditulis oleh Hocaefendi ini
mengusung pesan tentang bobroknya keimanan dan moralitas suatu golongan sehingga
mereka memproklamirkan tindakan jahat mereka dengan berkedokan islam. Mereka
menumpahkan darah dimana-mana dengan mengatasnamakan islam. Beliau juga
menyampaikan esensi agama yang sebenarnya. Topik ini tidak pernah dingin hingga
saat ini, dimana kita bisa melihat kejadian-kejadian saat ini yang begitu
mengkhawatirkan. dan inti dari pesan
beliau sangat penting disampaikan. Maka dari itu saya mencoba menerjemahkan
pesannya dan mempostingnya sehingga apa yang disampaikan beliau dapat dipetik pelajarannya.
Pembunuhan Dengan Berkedok Islam
25/09/2013
Pertanyaan:
Ini adalah urusan
keadaan yang
disesalkan bahwasanya di berbagai negara Muslim banyak perbuatan jahat yang dilakukan
dengan berkedokan Islam.
Seolah-olah hal
tersebut merupakan
perintah Al-quran,
orang-orang dibunuh atau masjid
dan gereja dibombardir. Apakah mungkin menjelaskan serangan teror oleh kelompok
tertentu di berbagai belahan dunia hanya dengan kekuatan-kekuatan asing dan
tekanan eksternal?
Bagaimana bisa teroris seperti tukang
bom bunuh
diri berasal dari komunitas islam?
Jawaban: Meskipun disayangkan, ini adalah fakta yang menyeret
nama baik Islam
kedalam lumpur. Mereka tidak
melayani apapun melainkan bermaksud
mempermalukan Islam. Dan mereka telah melakukan kerusakan yang jauh lebih
buruk terhadap
Islam dibandingkan
perang, dibandingkan
dengan beberapa tentara yang meratakan negara-negara muslim
sepanjang sejarah. Beberapa orang
muslim, yang berpura-pura berjuang untuk Islam, melakukan tindakan menjijikkan seperti melakukan serangan
bunuh diri di tengah orang-orang yang tidak
bersalah, mengemudikan
kendaraan yang telah
diisi dengan bahan peledak ke arah kerumunan yang tidak bersalah, ataupun merusak tempat-tempat peribadatan.
Tak satu pun dari hal-hal
yang demikian ada
hubungannya dengan Al-Qur'an atau dengan sunnah Nabi. Tindakan
yang tidak ada
kaitannya dengan Al-Qur'an ataupun Sunnah, maka tidak ada kaitannya juga
dengan islam.
Keberanian sangatlah penting;
sama pentingnya
dengan kelayakan metode dan kepercayaan. Kalian akan menjadi berani dan
gigih, terutama ketika kalian
berada dalam posisi melindungi etos kalian.
Namun kalian
tidak akan membabi
buta dalam melakukannya.
Ia yang ingin memiliki telur harus menahan kotekan induk ayam untuk melindungi maksudnya.
Nabi Muhammad, sang kebanggaan
umat, tinggal di Mekkah selama tiga belas tahun, yang menderita melebihi darah dan dagingnya; bagaimanapun juga, ia
bahkan tidak
pernah mengharapkan
hal-hal jahat menimpa mereka. Sebaliknya, ia malah mendoakannya memintakan bimbingan Allah atas ketidaktahuan mereka.
Selain itu, perlu
ditegaskan bahwa semua
peperangan yang
dilakukan oleh nabi kami yang mulia merupakan suatu pertahanan. Lihatlah beberapa perang sebagai
contoh; tidak satu pun darinya
yang bertumpahkan darah, atau
adanya kemurkaan
yang dilakukan, atau permusuhan yang
berkelanjutan. Dia membuat setiap usaha dalam menangani
setiap urusan dengan cara yang moderat
atau lembut. Dia tidak pernah
berprilaku kasar, juga tidak pernah marah, dan ia tidak pernah beradu argumen dengan orang lain, tidak seperti apa yang terjadi pada hari ini.
Kalaupun Dia mau, ia
bisa menyuruh
para pengikutnya untuk turun
berperang dan tidak menyerah. Namun, mereka sudah lama
menderita. Mereka tidak pernah menggunakan kekerasan, tidak seperti tindakan
barbar seperti saat ini.
Tidak ada dalam sejarah Islam hal-hal yang mencerminkan
keganasan dan kekasaran sebagaimana keadaan saat ini. Dalam periode
tertentu, seperti Muwahhidun, Qarmatians, Batinites, dan lainnya sama sekali tak memiliki kebenaran, dan kebodohan mungkin
pengecualian yang membuktikan aturan dan hal-hal jahat yang telah dilakukan. Namun, dalam kondisi apapun mereka yang mengenakan
rompi bunuh diri, merenggut kehidupan
mereka sendiri sembari
membunuh orang lain, maka, nerakalah hadiah untuknya selama-
selamanya.
Kita harus menilai situasi saat
ini berdasarkan
kemampuannya sendiri. Sebagai muslim, kita telah bertindak dengan kasar yang memberikan perkara kepada musuh-musuh Islam yang tidak ingin umat
Islam mendapatkan kekuasaan dan keindahan Islam di mata publik. Jukalau begitu kita memberi
mereka kesempatan untuk
menghancurkan Islam berkeping-keping. Beberapa Muslim berpotensi bertindak kasar, korup, yang dilakukan terhadap semua muslim oleh
beberapa orang lainnya.
Beberapa unsur asing bisa memanipulasi beberapa orang yang mudah tertipu
selama kekhalifahan Ali mulia dan merekrut mereka sebagai golongan anarkis; dan
sayangnya, mereka berwajah
suram di wajah cerah Islam.
Dalam arti, Islamfobia bukan semata-mata tanpa syair atau alasan.
Selain itu, telah terjadi
serangkaian kerusakan
didalam dunia Islam, terutama setelah runtuhnya Negara Ottoman. Hari
ini, umat muslim
berjuang untuk kembali menuju
identitas sejati mereka, dan untuk menemukan semangat sejati mereka.
Kalian tidak bisa menyuruh orang untuk menghancurkan gereja karena
masjid-mesjid kalian telah dihina. Saya percaya
bahwa kita, umat Islam, mungkin tidak sebersih gigi anjing pelacak. Beberapa dari umat agama kita
membakar gereja agar
merasa adil. Beberapa lainnya membunuh pendeta, yang berlindung di sebuah gereja,
atau seorang rabbi.
Mengapa kalian tidak memutuskan
untuk mengabaikan orang-orang yang memperlakukanmu secara tidak
manusiawi untuk
meredam amarahnya?
Seperti yang
saya katakan
sebelumnya, seorang
teroris tidak bisa menjadi seorang muslim
sejati; dan, seorang muslim
sejati tidak dapat
menjadi teroris. Ketika Nabi
saw. mendaftar para tentara, mendorong mereka dan mengirimnya ke medan tempur untuk melawan muslim, Ia akan
memberitahu mereka untuk tidak menyentuh orang-orang yang berlindung di kuil,
wanita, atau anak-anak.
Agama
berarti "Sebuah sistem aturan yang diajarkan
oleh Tuhan dimana orang-orang mengikutinya dengan kehendak bebas."
Jika kalian
dapat merepresentasikannya
dengan baik, menunjukkan janjinya kepada umat dan untuk
masa depan; karena manusia adalah menghargai, ia mungkin mengubah keputusannya
untuk apa yang kalian
harapkan. Kalian
harus memberinya kebebasan dengan pilihannya. Kalian tidak dapat menginvasi
ataupun mendudiki mereka sesuka hati kalian. Kalian tidak bisa memaksakan sistem kalian kepada orang
lain. Itulah yang
disebut dengan agama.
Artikel asli:
No comments:
Post a Comment