Dermaga Hati
Detiku tak terhitung
Laksana miliyaran bintang di
langit dan bulu-bulu kucing peliharaanku dirumah
Bersama sebuah bahtera kayu
Terombang-ambing ditengah
gelombang rindu
Puluhan dermaga menawariku
untuk ku singgahi
Saat itu juga badai menghadang
menjauhkan bahteraku darinya
Aku tak pernah tahu
Benar-benar tak tahu, kapan
dan dimanakah bahteraku kan berlabuh?
Aku takut, cemas dan putus
asa
Perbekalanku kan habis
disuatu masa
Hingga tak ada lagi
pelabuhan cinta yang bisa ku singgahi
Wahai angin......
Wahai ombak....
Hembuskanlah nafas cintamu
Hanyutkanlah bahteraku yang
malang ini
Temukanlah bahteraku dengan
dermaga cinta yang kekal nan abadi
Dan biarkanlaah selamanya
berlabuh,
Hi9ngga badai besar
Menerpa
Menerjang
Dan
Meluluhlantahkan
Sang Dewa Amor
Dua insani
Surat Untuk Merapi
Secarik kertas ini, mengisahkan derita
sekaligus bayang kelam bagi perobek dada insan
Fajar kian kelam
gemuruh mengundang,,,
Memisahkan butiran debu dan
kerikil dibawah naungan awan panas
Kau laksana lampion pagi,
penebar benih-benih kesadaran insani Ibu Pertiwi
Tahukah engkau___________
SUARAMU MENGGEMA, IALAH
RANTAI BAGI PARA PENCINTA, GELOMBANG BAGI SEBUAH KAPAL, DAN HUJAN BAGI
BURUNG-BURUNG YANG SAKIT!!!
Jerit tangis insan
dimana-mana,
Sakit akan derumu dan
kerelaanmu
Marahkah engkau?
Kunanti jawaban yang pasti
dengan letusan terakhir kali
Disaat senja,, atau dipagi
hari
Ataukah engkau Ijrail itu? Sang pencabut nyawa
Atas utusan tuhanmu. Menjadi pembinasa
Bagi insan
.... yang terkutuk.
.... yang terkutuk.
Hari Saniscara
01-11-2010
No comments:
Post a Comment