Wednesday, April 11, 2012

Puisi-Puisi

Share it Please

Dermaga Hati


Detiku tak terhitung
Laksana miliyaran bintang di langit dan bulu-bulu kucing peliharaanku dirumah
Bersama sebuah bahtera kayu
Terombang-ambing ditengah gelombang rindu
Puluhan dermaga menawariku untuk ku singgahi
Saat itu juga badai menghadang menjauhkan bahteraku darinya
Aku tak pernah tahu
Benar-benar tak tahu, kapan dan dimanakah bahteraku kan berlabuh?
Aku takut, cemas dan putus asa
Perbekalanku kan habis disuatu masa
Hingga tak ada lagi pelabuhan cinta yang bisa ku singgahi
     Wahai angin......
     Wahai ombak....
Hembuskanlah nafas cintamu
Hanyutkanlah bahteraku yang malang ini
Temukanlah bahteraku dengan dermaga cinta yang kekal nan abadi
Dan biarkanlaah selamanya berlabuh,
Hi9ngga badai besar
     Menerpa
Menerjang
     Dan
Meluluhlantahkan
   Sang Dewa Amor
            Dua insani



Surat Untuk Merapi


Secarik kertas ini, mengisahkan derita
sekaligus bayang kelam bagi perobek dada insan

Fajar kian kelam
gemuruh mengundang,,,
Memisahkan butiran debu dan kerikil dibawah naungan awan panas
Kau laksana lampion pagi, penebar benih-benih kesadaran insani Ibu Pertiwi
Tahukah engkau___________
SUARAMU MENGGEMA, IALAH RANTAI BAGI PARA PENCINTA, GELOMBANG BAGI SEBUAH KAPAL, DAN HUJAN BAGI BURUNG-BURUNG YANG SAKIT!!!

Jerit tangis insan dimana-mana,
Sakit akan derumu dan kerelaanmu
Marahkah engkau?
Kunanti jawaban yang pasti dengan letusan terakhir kali
Disaat senja,, atau dipagi hari

Ataukah engkau Ijrail itu? Sang pencabut nyawa
Atas utusan tuhanmu. Menjadi pembinasa
Bagi insan
.... yang terkutuk.



Hari Saniscara
01-11-2010

No comments:

Post a Comment

Social Share Icons

Blogroll

About