Sunday, June 15, 2014

Filsafat Pendidikan Gulen: Berjuang untuk Generasi Emas Muslim (Terjemahan)

Share it Please

Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel yang berjudul :
Gülen’s Educational Philosophy: Striving for the Golden Generation of Muslims

Terjemahan ini dulu abi saya yang minta untuk diterjemahkan dari artikel aslinya yang berbahasa Inggris. Daripada filenya membusuk di flashdisk dan bisajadi suatu saat dimakan virus :) then I decide to share this nice article to the readers. Happy reading!





Filsafat Pendidikan Gulen: Berjuang untuk Generasi Emas Muslim
DITULIS OLEH MOHAMED NAWAB MOHAMED OSMAN
BIO:  
Mohamed Nawab Mohamed Osman adalah seorang anggota himpunan peneliti di Sekolah S. Rajaratnam, Nanyang Technological Univrsity. Ia juga seorang kandidat PHD di Departemen Politik dan Perubahan Sosial, Universitas Nasional Australia. Minat penelitiannya meliputi gerakan Islam, terorisme dan hubungan internasional dari Negara-negara Asia Selatan dan Tenggara.

Filsafat Pendidikan Fethullah Gulen: Berjuang untuk Generasi Emas Muslim
Pendidikan telah disebut sebagai salah satu faktor yang telah meninggalkan dunia Muslim di usianya yang tampak gelap. Reformis (para pembaru) Muslim dari berbagai kiblah telah berusaha untuk mengatasi masalah pendidikan melalui karya-karya intelektual mereka (Iqbal, 2005). Namun, tak ada satupun yang berhasil mengembangkan filsafat pendidikan yang telah berhasil mencetak individu (baik Muslim dan non-Muslim) yang mahir di bidangnya tetapi yang lebih penting ialah manusia yang berusaha untuk memperbaiki kondisi masyarakat masing-masing (Hermanson, 2007). Dalam hal itu, Fethullah Gulen, sarjana Muslim asal Turki telah berhasil mengembangkan filsafat pendidikannya. Visi Gulen dalam menciptakan generasi emas umat Islam tampaknya sudah berbuah di banyak bagian Dunia (Gulen, 2000). Makalah ini merupakan upaya untuk memahami dampak dari filsafat pendidikan Gulen terhadap sekolah-sekolah yang dibangun oleh jutaan pengikutnya di seluruh dunia. Ini membuktikan bahwa filsafat pendidikan Gulen telah menyebabkan bergolaknya ratusan ribu orang Muslim yang telah berhasil memperbaiki kondisi sosial dalam masyarakat mereka masing-masing. Dalam tulisan ini  terdapat empat bagian. Bagian pertama akan menyoroti secara singkat tentang prinsip-prinsip kunci filsafat pendidikan Gulen dengan membahas tulisan-tulisan dan pernyataan tentang pendidikan Gulen itu sendiri. Bagian kedua dari makalah ini akan membahas cara-cara filosofis ini tercermin dalam subuah gerakan. Bagian ketiga dari makalah ini akan menilai dampak bahwa filosofi ini telah dimiliki bagi mereka yang merupakan bagian dari gerakan. Makalah ini akan menyimpulkan dengan melihat bagaimana individu-individu tersebut telah mempengaruhi masyarakat mereka masing-masing.

Pengantar Singkat untuk Gerakan Gulen

Fethullah Gulen boleh jadi adalah salah satu intelektual Muslim yang paling penting abad ini. Lahir di desa Korucuk dilingkungan keluarga beragama, ia medapatkan pendidikan Islam tradisional dan dianugerahi lisensi pengkhotbah negara pada tahun 1959. Salah satu langkah pertama yang diambil oleh Gulen untuk menyebarkan ide-idenya adalah dengan memulai kamp musim panas di mana agama Islam diajarkan. Selanjutnya , ia mulai mendirikan asrama swasta yang didanai oleh pengusaha lokal di mana siswa awalnya, banyak dari mereka adalah mahasiswa dari latar belakang berpenghasilan rendah. Pada tahun 1980-an, ia mulai berkeliling di seluruh Turki untuk berkhotbah dan mendorong murid-muridnya untuk memulai sekolah-sekolah di seluruh Turki. Melalui khotbahnya, Gulen berusaha untuk memecahkan masalah-masalah kontemporer dan masalah yang sedang dihadapi umat Islam. Karakter teladan dan pendekatan praktis dalam mengajar Islam memikat jutaan pengikut selama lima dekade berikutnya. Gerakannya telah melonjak ke publik di Turki dan di luar negeri melalui surat kabar dan majalah, sekolah-sekolah, organisasi bisnis dan yayasan antar agama. Namun meskipun begitu, pelatihan agama Gulen, gerakan ini telah berusaha untuk mempromosikan Islam melalui kegiatan-kegiatan agama yang netral. Ketika salah satu ahli terkemuka di Turki mencatat, Gerakan Gulen adalah contoh mengagumkan dari sebuah gerakan keagamaan yang muncul untuk berkonsentrasi pada kegiatan sekuler sebagai ekspresi sikap yang sangat religius terhadap kehidupan. Gerakan ini telah membangun jaringan luas sekolah modern di berbagai negara di seluruh dunia, namun begitu sekolah menawarkan kurikulum sekuler yang sama. Demikian pula, surat kabar Zaman , yang muncul dalam berbagai bahasa , tidak muncul untuk mendukung setiap agenda Islam secara khusus (meskipun sebagian besar mendukung pemerintah AKP di Turki, dan kebanyakan kontributornya adalah para intelektual sekuler. ( Van Bruneissen 2010 ) .
Salah satu aspek yang paling penting dari gerakan ini adalah dalam kegiatan kependidikannya yang mana melalui gerakan, telah membuat kontribusi yang sangat penting di banyak negara dimana gerakan ini beroperasi. Sebelum diskusi ini, penjelasan singkat filsafat kependidikan Gulen akan diuraikan pada sesi berikutnya.

Filsafat Pendidikan Gulen
Bagi Gulen, pendidikan dan pembelajaran adalah aspek yang paling penting dari kehidupan manusia (Caroll, 2007). Beliau mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban manusia yang ketika terpenuhi, dapat mengangkat seorang manusia ke peringkat kemanusiaan yang sejati yang membuatnya menjadi elemen yang menguntungkan masyarakat (Ünal dan Williams, 2000 ). Sama dengan intelektual Muslim sebelumnya seperti Muhammad Iqbal dan Sayyid Jamal Al - Din Al - Afghani, Gülen berpendapat bahwa kemajuan dunia muslim akan terjadi jika umat Islam menjadi lebih terdidik. Tujuan akhir dari visi pendidikan Gulen adalah untuk meningkatkan "Generasi Emas," sebuah generasi individu-individu universal yang ideal, individu-individu yang mencintai kebenaran, yang mengintegrasikan spiritualitas dan pengetahuan, yang bekerja untuk kemaslahatan masyarakat (Gulen, 1998).
Dalam rangka mencapai tujuan akhir ini, Gulen menganjurkan sebuah pendekatan baru terhadap pendidikan. Gulen menulis,
Meskipun pengetahuan adalah sebuah nilai, tujuan pembelajaran adalah membuat pengetahuan sebagai panduan dalam hidup dan untuk menerangi jalan menuju kesempurnaan manusia. ( Gulen , 2004 )
Bagi Gulen, aspek yang paling penting dari pendidikan adalah mengajar. Mengajar dipandang sebagai perbuatan yang suci dan tugas utama guru adalah untuk mengubah kearah yang lebih positif kehidupan siswa-siswanya (Gulen, 2004). Mengutip contoh dari Nabi Muhammad yang ia percaya sebagai seorang pendidik yang sempurna, Gulen mencatat bahwa Rasul mengajarkan anggota keluarga dan para sahabatnya  melalui perilaku dan perbuatan baik yang ia contohkan tentang kebajikan Islam. Hal ini dalam pandangan Gulen telah memastikan bahwa semua orang yang dekat dengannya tidak pernah menjadi bidah (Gulen, 2005). Seorang pendidik harus menjadi salah satu yang memberi kepentingan pada semua aspek pikirannya, semangat diri dan berusaha untuk meningkatkan kesempurnaan yang tepat (Gulen, 2005). Gulen juga mempertimbangkan penegakan sistem pendidikan yang dinilai bersifat universal, komprehensif dan menghasilkan siswa yang berkualitas tinggi (Gulen, 2005 ). Sistem pendidikan ini juga harus mampu mengubah siswa menjadi lebih baik.
Menariknya, meskipun latar belakang Gülen sebagai seorang sarjana Islam dan fakta bahwa filsafat pendidikannya itu berasal dari imannya, ia percaya bahwa pengetahuan ilmiah dan agama adalah bagian penting dan saling melengkapi dari keseluruhan yang sama (Woodhall, 2005). Hal ini telah menyebabkan fokus yang kuat bahwa Gulen-Inspired School telah memberikan mata pelajaran sekuler. Ide-ide Gulen tentang pendidikan, agama, kemajuan manusia serta contoh miliknya sendiri sebagai seorang pendidik telah menginspirasi ribuan pengikutnya untuk memulai mendirikan sekolah dari Amerika hingga ke Asia

Gulen-Inspired School (sekolah yang di inspirasi Gulen)
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Gulen telah memulai mendirikan sekolah di Turki pada awal tahun 1980-an. Gerakan ini sudah mulai mendirikan sekolah di Izmir dan Ankara pada tahun 1983. Tahun 1983 juga menandai sebuah peristiwa penting yaitu menghapus penghalang penting bagi pengikut Gulen untuk mendirikan sekolah-sekolah. Turgut Özal, seorang mahasiswa hebat Said Nursi mengambil alih kekuasaan sebagai Perdana Menteri baru negara. Di bawah pemerintahannya, ia mendukung pendirian sekolah swasta sehingga Gulen-Inspired School bermunculan di seantero Turki. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 juga membawa gerakan dimensi baru dalam perkembangannya. Gulen telah mendorong murid-muridnya untuk memulai mendirikan sekolah di kawasan Asia Tengah. Gulen mengungkapkan "Terbang bebas seperti burung-burung walet ke negara-negara yang baru, sebagai ungkapan persaudaraan kita " (Turgut, 2010). Gulen-Inspired School yang pertama dibuka di Azerbaijan pada tahun 1992. Sejak itu, sekolah-sekolah dibuka di seluruh dunia termasuk Asia, Amerika dan Afrika. Di Australia, sekolah pertamanya adalah Universitas Sule yang dibuka pada tahun 1996.
Di hampir semua negara sekolah-sekolah ini beroperasi, sekolah akan mengikuti erat kurikulum nasional negara itu. Sekolah pada umumnya menjauhkan dari pengajaran agama ditetapi lebih fokus pada pengajaran etika. Bahkan adapun ketika agama diajarkan, pengajaran dilakukan diluar jam sekolah dan terutama diperkenalkan untuk mengatasi tuntutan orang tua Muslim yang merasa bahwa anak-anak mereka harus memiliki beberapa landasan agama. Misalnya di Australia, sekolah-sekolah Turki terdaftar sebagai sekolah non-denominasi untuk mencerminkan pendekatan 'sekuler'nya didalam pendidikan.
Sekolah-sekolah ini mengadopsi pendekatan yang menarik dan segar untuk pendidikan. Dorongan yang tinggi yang diberikan bagi kesejahteraan siswa dan guru. Gulen mengatakan bahwa
"Cara terbaik untuk mendidik masyarakat adalah dengan menunjukkan kepedulian yang nyata kepada setiap individu, tidak melupakan bahwa setiap individu adalah 'dunia' yang berbeda" (Ünal dan Williams 2000:313 ).
Guru dikenal menghabiskan waktunya berjam-jam mementoring siswa dalam proses belajar mereka tanpa dibayar lebih. Bahkan di Australia di mana karyawan cenderung bekerja selama jam kerja mereka, guru termasuk orang-orang yang bukan bagian dari gerakan Gulen pun rela menghabiskan waktunya selama berjam-jam lebih lama untuk membantu siswa-siswa mereka. Dalam beberapa hal, para almamater sekolah akan kembali ke siswa binaannya untuk membantu pelajaran sekolah mereka (Aslandoğan dan Çetin 2007:54). Para guru juga melakukan pendekatan yang berbeda dalam mendisiplinkan siswanya. Selain menjadi individu teladan, guru sering menghujani para siswa mereka dengan kasih sayang. Setiap siswa di sekolah memiliki guru yang bertanggung jawab bagi seluruh perkembangan pendidikan dan pribadi siswa. Salah seorang mahasiswa dari sebuah sekolah Gulen di Turki timur mencatat bahwa hidupnya berubah sepenuhnya setelah ia mulai belajar di sekolah Gulen. Komitmen guru untuk tugas disekolahnya dan baginya sebagai individu menginspirasinya untuk menghapus kebiasaan buruk seperti merokok, dan mendorongnya untuk melakukan lebih banyak waktu untuk studinya. Ia menyatakan bahwa sebelum ujian dilaksanakan, guru akan menawarkan kelas gratis kepada siswa di rumah mereka dan tidak akan tidur untuk memastikan bahwa semua siswa mereka telah siap dengan baik. Guru-guru ini bahkan akan memasak dan membantu siswa dalam tugas-tugas lain (Gokhan 2010). Transformasi ini merupakan sebuah tujuan penting dari sekolah. Seorang komentator mencatat bahwa
Sekolah Gulen unggul di bidang akademik karena para instruktur berusaha mencapai kesempurnaan yang tidak hanya fokus kepada perintah materi pelajaran saja tetapi juga dalam (1) mencintai dan merawat siswa dan (2) mengembangkan karakter mereka sendiri sebanyak-banyaknya, tidak lebih dari, karakter siswa mereka. (Woodhall , 2009).
Peran guru tidak hanya berakhir di sekolah. Guru-guru ini memahami peran penting yang dimainkan oleh keluarga dalam pengembangan kehidupan dan pendidikan anak. Gulen sendiri barpandangan bahwa anak-anak hanya dapat menerima pendidikan yang baik di rumah apabila ada kehidupan keluarga yang sehat dan kehidupan keluarga disfungsional tersebut semakin mencerminkan semangat pada anak (Gulen, 2001).
Guru berusaha untuk mempertahankan hubungan dekat dengan keluarga siswa. Di Turki, setidaknya sekali dua minggu, orang tua akan diundang ke sekolah untuk diberikan pengarahan tentang perkembangan anak mereka. Di negara-negara seperti Australia, orang tua diundang tidak terlalu sering karena kendala waktu. Ada juga perbedaan budaya dalam kaitannya dengan peran keluarga. Siswa di sekolah-sekolah Gulen di Turki mengamati bahwa orang tua di Australia (terutama yang berlatar belakang Turki) cenderung mengambil lebih sikap laisse faire  terhadap pendidikan anak-anak mereka dibandingkan dengan mereka yang di Turki. Namun demikian, para guru berusaha memastikan bahwa anak-anak dirawat pada saat orang tua mereka kurang kooperatif. Para guru juga akan menghabiskan waktu setelah jam sekolah untuk melatih atau meminta bantuan (di luar bidang mereka) untuk anak-anak di bawah tanggung jawab mereka.
Selain para guru, para alumni (sering disebut sebagai abi-abi oleh siswa yang lebih muda) dari sekolah-sekolah ini juga memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan sekolah tersebut. Para alumni tersebut banyak mencurahkan beberapa jam waktu mereka per minggu untuk membantu siswa dari sekolah dengan pelajaran mereka. Para abi (panggilan kakak dalam Bahasa Turki) tidak hanya membantu siswa dalam pekerjaan sekolah mereka, tetapi juga bertindak sebagai mentor dan contoh kepada siswa tersebut. Untuk mendorong para siswa menghadiri sesi mentoring ekstra, abi-abi sering membeli makanan dan menyelingi sesi  istirahat dengan bermain game. Di Sydney, beberapa mahasiswa dari Universitas Sule juga akan bermain sepak bola pada Sabtu malam dengan para abi mereka. Para alumni tidak hanya berkontribusi dalam hal waktu. Siswa yang dibentuk pada profesi masing-masing juga akan memberikan kontribusi finansial untuk kebaikan sekolah.
Salah satu dimensi yang paling penting dari sekolah Gulen adalah sekolah menerima dukungan dari pengusaha-pengusaha Turki disertakan terhadap pandangan dunia Islam-Turki Gulen (Yavuz, 2003). Para pengusaha ini menyediakan dana dalam bentuk program beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi yang dinyatakan tidak mampu. Gulen telah mendorong pengusaha untuk mendukung sekolah-sekolah di Asia Tengah ketika sekolah menjamur di seluruh Asia Tengah. Hubungan antara pengusaha dan sekolah adalah satu simbiosis. Mereka mendapatkan keuntungan dari jaringan dan bantuan yang mereka terima dari organisasi bisnis yang dibentuk oleh para pengikutnya Gulen. Asosiasi tersebut akan membantu minat para pengusaha Turki untuk berbisnis di negara tertentu dengan menciptakan konteks iklim usaha dan menyediakan kontak di dalam negeri. Salah satu organisasi tersebut ialah Asosiasi Bisnis Singapura-Turki yang didirikan pada tahun 1995 untuk tujuan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hubungan tersebut didorong oleh Gulen yang berpendapat bahwa kekayaan ekonomi akan mendukung sistem pendidikan modern yang bisa memberdayakan bangsa Turki dan umat islam (Yavuz, 2003). Karena dukungan finansial sekolah yang kuat yang diterima, Gulen inspired schools cenderung dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang paling modern dan canggih (Woodhall , 2005).

No comments:

Post a Comment

Social Share Icons

Blogroll

About