Artikel ini merupakan terjemahan dari artikel yang berjudul :
Gülen’s Educational Philosophy: Striving for the Golden Generation of Muslims
Terjemahan ini dulu abi saya yang minta untuk diterjemahkan dari artikel aslinya yang berbahasa Inggris. Daripada filenya membusuk di flashdisk dan bisajadi suatu saat dimakan virus :) then I decide to share this nice article to the readers. Happy reading!
Filsafat Pendidikan Gulen:
Berjuang untuk Generasi Emas Muslim
DITULIS OLEH MOHAMED NAWAB MOHAMED OSMAN
BIO:
Mohamed Nawab Mohamed Osman
adalah seorang anggota himpunan peneliti di Sekolah S. Rajaratnam, Nanyang
Technological Univrsity. Ia juga seorang kandidat PHD di Departemen Politik dan
Perubahan Sosial, Universitas Nasional Australia. Minat penelitiannya meliputi
gerakan Islam, terorisme dan hubungan internasional dari Negara-negara Asia
Selatan dan Tenggara.
Filsafat Pendidikan
Fethullah Gulen: Berjuang untuk Generasi
Emas Muslim
Pendidikan
telah disebut sebagai salah satu faktor yang telah meninggalkan dunia Muslim di
usianya yang tampak gelap. Reformis (para pembaru) Muslim dari berbagai kiblah telah
berusaha untuk mengatasi masalah pendidikan melalui karya-karya intelektual
mereka (Iqbal, 2005). Namun, tak ada satupun yang berhasil mengembangkan
filsafat pendidikan yang telah berhasil mencetak individu (baik Muslim dan
non-Muslim) yang mahir di bidangnya tetapi yang lebih penting ialah manusia yang
berusaha untuk memperbaiki kondisi masyarakat masing-masing (Hermanson, 2007).
Dalam hal itu, Fethullah Gulen, sarjana Muslim asal Turki telah berhasil
mengembangkan filsafat pendidikannya. Visi Gulen dalam menciptakan generasi
emas umat Islam tampaknya sudah berbuah di banyak bagian Dunia (Gulen, 2000).
Makalah ini merupakan upaya untuk memahami dampak dari filsafat pendidikan
Gulen terhadap sekolah-sekolah yang dibangun oleh jutaan pengikutnya di seluruh
dunia. Ini membuktikan bahwa filsafat pendidikan Gulen telah menyebabkan bergolaknya
ratusan ribu orang Muslim yang telah berhasil memperbaiki kondisi sosial dalam
masyarakat mereka masing-masing. Dalam tulisan ini terdapat empat bagian. Bagian pertama akan
menyoroti secara singkat tentang prinsip-prinsip kunci filsafat pendidikan
Gulen dengan membahas tulisan-tulisan dan pernyataan tentang pendidikan Gulen
itu sendiri. Bagian kedua dari makalah ini akan membahas cara-cara filosofis ini
tercermin dalam subuah gerakan. Bagian ketiga dari makalah ini akan menilai
dampak bahwa filosofi ini telah dimiliki bagi mereka yang merupakan bagian dari
gerakan. Makalah ini akan menyimpulkan dengan melihat bagaimana individu-individu
tersebut telah mempengaruhi masyarakat mereka masing-masing.
Pengantar Singkat untuk Gerakan Gulen
Fethullah Gulen boleh jadi adalah salah satu intelektual Muslim yang paling
penting abad ini. Lahir di desa Korucuk dilingkungan
keluarga beragama, ia medapatkan pendidikan Islam tradisional
dan dianugerahi lisensi pengkhotbah negara pada
tahun 1959. Salah satu langkah pertama yang diambil oleh Gulen untuk
menyebarkan ide-idenya adalah dengan memulai kamp musim panas di mana agama
Islam diajarkan. Selanjutnya , ia mulai
mendirikan asrama swasta yang didanai oleh pengusaha lokal di mana siswa awalnya,
banyak dari mereka adalah mahasiswa dari latar belakang berpenghasilan rendah.
Pada tahun 1980-an, ia mulai berkeliling di seluruh Turki untuk berkhotbah dan mendorong
murid-muridnya untuk memulai sekolah-sekolah di seluruh Turki. Melalui khotbahnya, Gulen berusaha untuk
memecahkan masalah-masalah kontemporer dan masalah yang sedang dihadapi umat Islam. Karakter teladan dan pendekatan praktis dalam
mengajar Islam memikat jutaan pengikut selama lima
dekade berikutnya. Gerakannya telah melonjak ke publik di Turki dan di luar negeri melalui surat kabar dan majalah,
sekolah-sekolah, organisasi bisnis dan yayasan antar agama. Namun meskipun begitu, pelatihan agama Gulen, gerakan ini telah
berusaha untuk mempromosikan Islam melalui kegiatan-kegiatan agama
yang netral. Ketika salah satu ahli terkemuka di Turki mencatat, Gerakan Gulen adalah contoh mengagumkan dari
sebuah gerakan keagamaan yang muncul untuk berkonsentrasi pada kegiatan sekuler
sebagai ekspresi sikap yang sangat religius terhadap kehidupan. Gerakan
ini telah membangun jaringan luas sekolah modern di berbagai negara di seluruh
dunia, namun begitu sekolah menawarkan
kurikulum sekuler yang sama. Demikian pula,
surat kabar Zaman , yang muncul dalam berbagai bahasa , tidak muncul untuk
mendukung setiap agenda Islam secara khusus (meskipun sebagian besar mendukung pemerintah AKP di
Turki, dan kebanyakan kontributornya adalah para intelektual sekuler. ( Van Bruneissen 2010 ) .
Salah satu aspek yang paling
penting dari gerakan ini adalah dalam kegiatan kependidikannya
yang mana melalui gerakan, telah membuat kontribusi yang sangat penting di banyak negara dimana gerakan ini beroperasi. Sebelum diskusi ini, penjelasan singkat filsafat kependidikan Gulen akan diuraikan pada sesi
berikutnya.
Filsafat Pendidikan
Gulen
Bagi Gulen, pendidikan dan
pembelajaran adalah aspek yang paling penting dari kehidupan manusia (Caroll,
2007). Beliau mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban manusia yang
ketika terpenuhi, dapat mengangkat seorang manusia
ke peringkat kemanusiaan yang sejati yang
membuatnya menjadi elemen
yang menguntungkan masyarakat (Ünal dan Williams, 2000 ). Sama dengan
intelektual Muslim sebelumnya seperti Muhammad Iqbal dan Sayyid Jamal Al - Din
Al - Afghani, Gülen berpendapat bahwa kemajuan dunia muslim akan terjadi jika
umat Islam menjadi lebih terdidik. Tujuan akhir dari visi pendidikan Gulen
adalah untuk meningkatkan "Generasi Emas," sebuah generasi individu-individu universal yang ideal, individu-individu yang mencintai kebenaran,
yang mengintegrasikan spiritualitas dan pengetahuan, yang bekerja untuk
kemaslahatan masyarakat (Gulen, 1998).
Dalam rangka mencapai tujuan
akhir ini, Gulen menganjurkan sebuah pendekatan baru terhadap pendidikan. Gulen
menulis,
Meskipun pengetahuan adalah sebuah nilai, tujuan pembelajaran adalah membuat pengetahuan sebagai panduan dalam hidup dan untuk menerangi jalan menuju
kesempurnaan manusia. ( Gulen , 2004 )
Bagi
Gulen, aspek yang paling
penting dari pendidikan adalah mengajar. Mengajar dipandang sebagai perbuatan yang suci dan tugas utama guru adalah untuk mengubah
kearah yang lebih positif kehidupan siswa-siswanya (Gulen, 2004). Mengutip
contoh dari Nabi Muhammad yang ia percaya sebagai seorang pendidik yang
sempurna, Gulen mencatat bahwa Rasul mengajarkan anggota keluarga dan para
sahabatnya melalui perilaku dan perbuatan
baik yang ia contohkan tentang kebajikan Islam. Hal ini
dalam pandangan Gulen telah memastikan bahwa semua orang yang dekat dengannya
tidak pernah menjadi bidah (Gulen, 2005). Seorang pendidik harus menjadi salah satu
yang memberi kepentingan pada semua aspek pikirannya, semangat diri dan berusaha untuk meningkatkan kesempurnaan yang tepat (Gulen, 2005). Gulen juga
mempertimbangkan penegakan sistem pendidikan yang dinilai bersifat universal,
komprehensif dan menghasilkan siswa yang berkualitas tinggi (Gulen, 2005 ).
Sistem pendidikan ini juga harus mampu mengubah siswa menjadi lebih baik.
Menariknya, meskipun latar
belakang Gülen sebagai seorang sarjana Islam dan fakta bahwa filsafat
pendidikannya itu berasal dari imannya, ia percaya bahwa
pengetahuan ilmiah dan agama adalah bagian penting dan saling melengkapi dari
keseluruhan yang sama (Woodhall, 2005). Hal ini telah menyebabkan fokus yang
kuat bahwa Gulen-Inspired School telah memberikan mata
pelajaran sekuler. Ide-ide Gulen tentang pendidikan,
agama, kemajuan manusia serta contoh miliknya
sendiri sebagai seorang
pendidik telah menginspirasi ribuan pengikutnya untuk memulai mendirikan sekolah dari Amerika hingga ke Asia
Gulen-Inspired School (sekolah yang di
inspirasi Gulen)
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
Gulen telah memulai mendirikan sekolah di Turki pada awal tahun 1980-an.
Gerakan ini sudah mulai mendirikan
sekolah di Izmir dan Ankara
pada tahun 1983. Tahun 1983 juga menandai sebuah
peristiwa penting yaitu
menghapus penghalang penting bagi pengikut Gulen untuk mendirikan
sekolah-sekolah. Turgut Özal, seorang
mahasiswa hebat Said Nursi mengambil alih kekuasaan sebagai Perdana Menteri
baru negara. Di bawah pemerintahannya, ia
mendukung pendirian sekolah swasta sehingga Gulen-Inspired School bermunculan di seantero Turki. Runtuhnya Uni
Soviet pada tahun 1991 juga membawa gerakan dimensi baru dalam perkembangannya. Gulen telah mendorong
murid-muridnya untuk memulai mendirikan
sekolah di kawasan Asia
Tengah. Gulen mengungkapkan "Terbang
bebas seperti burung-burung walet
ke negara-negara yang baru, sebagai ungkapan persaudaraan kita " (Turgut,
2010). Gulen-Inspired School yang pertama dibuka di
Azerbaijan pada tahun 1992. Sejak itu, sekolah-sekolah dibuka di seluruh dunia
termasuk Asia, Amerika dan Afrika. Di Australia, sekolah pertamanya adalah Universitas Sule yang dibuka pada tahun 1996.
Di hampir semua negara
sekolah-sekolah ini beroperasi, sekolah akan mengikuti erat kurikulum nasional
negara itu. Sekolah pada umumnya menjauhkan dari pengajaran agama ditetapi lebih fokus pada pengajaran etika. Bahkan adapun ketika agama diajarkan, pengajaran dilakukan
diluar jam sekolah dan terutama diperkenalkan untuk mengatasi tuntutan orang
tua Muslim yang merasa bahwa anak-anak mereka harus memiliki beberapa landasan
agama. Misalnya di Australia, sekolah-sekolah Turki terdaftar sebagai sekolah non-denominasi
untuk mencerminkan pendekatan 'sekuler'nya didalam pendidikan.
Sekolah-sekolah ini
mengadopsi pendekatan yang menarik dan segar untuk pendidikan. Dorongan yang
tinggi yang diberikan bagi kesejahteraan siswa dan guru. Gulen mengatakan bahwa
"Cara terbaik untuk mendidik masyarakat adalah dengan menunjukkan
kepedulian yang nyata kepada setiap individu, tidak melupakan bahwa setiap
individu adalah 'dunia' yang berbeda" (Ünal dan Williams 2000:313
).
Guru dikenal menghabiskan waktunya berjam-jam mementoring siswa dalam proses belajar mereka tanpa dibayar lebih. Bahkan di
Australia di mana karyawan cenderung bekerja selama jam kerja mereka, guru termasuk
orang-orang yang bukan bagian dari gerakan Gulen pun rela menghabiskan waktunya
selama berjam-jam lebih lama untuk membantu siswa-siswa mereka. Dalam beberapa hal, para almamater sekolah akan kembali ke siswa binaannya untuk membantu pelajaran sekolah mereka (Aslandoğan dan Çetin 2007:54). Para
guru juga melakukan pendekatan yang berbeda
dalam mendisiplinkan siswanya. Selain menjadi individu teladan, guru sering menghujani para siswa mereka dengan kasih
sayang. Setiap siswa di sekolah memiliki guru yang bertanggung jawab bagi seluruh perkembangan pendidikan dan pribadi siswa. Salah
seorang mahasiswa dari sebuah sekolah Gulen di Turki timur mencatat bahwa
hidupnya berubah sepenuhnya setelah ia mulai belajar di sekolah Gulen. Komitmen
guru untuk tugas disekolahnya dan baginya sebagai individu menginspirasinya
untuk menghapus kebiasaan buruk seperti merokok, dan mendorongnya untuk melakukan lebih banyak
waktu untuk studinya. Ia menyatakan bahwa sebelum ujian dilaksanakan, guru akan
menawarkan kelas gratis kepada siswa di rumah mereka dan tidak akan tidur untuk
memastikan bahwa semua siswa mereka telah siap dengan baik. Guru-guru ini
bahkan akan memasak dan membantu siswa dalam tugas-tugas lain (Gokhan 2010).
Transformasi ini merupakan sebuah tujuan penting dari sekolah. Seorang
komentator mencatat bahwa
Sekolah Gulen unggul di bidang akademik karena para instruktur berusaha mencapai kesempurnaan yang tidak hanya fokus kepada perintah materi pelajaran saja tetapi juga dalam (1) mencintai dan merawat siswa dan (2)
mengembangkan karakter mereka sendiri sebanyak-banyaknya, tidak lebih dari, karakter siswa mereka. (Woodhall , 2009).
Peran guru tidak hanya
berakhir di sekolah. Guru-guru ini memahami peran penting yang dimainkan oleh
keluarga dalam pengembangan kehidupan dan pendidikan anak. Gulen sendiri barpandangan
bahwa anak-anak hanya dapat menerima pendidikan
yang baik di rumah apabila ada kehidupan keluarga yang sehat dan kehidupan
keluarga disfungsional
tersebut semakin
mencerminkan semangat pada anak (Gulen, 2001).
Guru berusaha untuk
mempertahankan hubungan dekat dengan keluarga siswa. Di Turki, setidaknya
sekali dua minggu, orang tua akan diundang ke sekolah untuk diberikan
pengarahan tentang perkembangan anak mereka. Di negara-negara seperti Australia,
orang tua diundang tidak terlalu sering karena kendala waktu. Ada juga
perbedaan budaya dalam kaitannya dengan peran keluarga. Siswa di
sekolah-sekolah Gulen di Turki mengamati bahwa orang tua di Australia (terutama yang berlatar belakang Turki) cenderung mengambil
lebih sikap laisse
faire terhadap pendidikan anak-anak mereka dibandingkan dengan
mereka yang di Turki. Namun demikian, para guru berusaha memastikan bahwa anak-anak dirawat
pada saat orang tua mereka kurang kooperatif. Para guru
juga akan menghabiskan waktu
setelah jam sekolah untuk
melatih atau meminta bantuan (di luar bidang mereka) untuk anak-anak di bawah
tanggung jawab mereka.
Selain para guru, para
alumni (sering disebut sebagai abi-abi
oleh siswa yang lebih muda) dari sekolah-sekolah ini juga memberikan kontribusi
penting terhadap perkembangan sekolah tersebut. Para alumni tersebut banyak
mencurahkan beberapa jam waktu mereka per minggu untuk membantu siswa dari
sekolah dengan pelajaran mereka. Para abi
(panggilan kakak dalam Bahasa Turki) tidak hanya membantu siswa dalam pekerjaan
sekolah mereka, tetapi juga bertindak sebagai mentor dan contoh kepada siswa
tersebut. Untuk mendorong para siswa menghadiri sesi mentoring ekstra, abi-abi
sering membeli makanan dan menyelingi sesi
istirahat dengan bermain game. Di Sydney, beberapa mahasiswa dari
Universitas Sule juga akan bermain sepak bola pada Sabtu malam dengan para abi
mereka. Para alumni tidak hanya berkontribusi dalam hal waktu. Siswa yang
dibentuk pada profesi masing-masing juga akan memberikan kontribusi finansial
untuk kebaikan sekolah.
Salah satu dimensi yang
paling penting dari sekolah Gulen adalah sekolah menerima dukungan
dari pengusaha-pengusaha Turki disertakan terhadap pandangan dunia Islam-Turki Gulen (Yavuz, 2003). Para pengusaha ini menyediakan dana dalam bentuk
program beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa berprestasi yang dinyatakan tidak
mampu. Gulen telah mendorong pengusaha untuk
mendukung sekolah-sekolah di Asia Tengah ketika sekolah menjamur di seluruh
Asia Tengah. Hubungan antara pengusaha dan sekolah adalah satu simbiosis.
Mereka mendapatkan keuntungan dari jaringan dan bantuan yang mereka terima dari
organisasi bisnis yang dibentuk oleh para pengikutnya Gulen. Asosiasi tersebut
akan membantu minat para pengusaha Turki untuk
berbisnis di negara tertentu dengan menciptakan
konteks iklim usaha dan menyediakan kontak di dalam negeri. Salah satu organisasi
tersebut ialah Asosiasi Bisnis Singapura-Turki yang didirikan pada tahun 1995 untuk tujuan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hubungan
tersebut didorong oleh Gulen yang berpendapat bahwa kekayaan ekonomi akan
mendukung sistem pendidikan modern yang bisa memberdayakan bangsa Turki dan
umat islam (Yavuz, 2003). Karena dukungan finansial sekolah yang kuat yang diterima, Gulen inspired schools cenderung dilengkapi dengan fasilitas pendidikan yang
paling modern dan canggih (Woodhall , 2005).
No comments:
Post a Comment