Hai kawan-kawan, pembaca
setia blog. Terima kasih telah sudi berkunjung ke blog yang carut-marut ini.. I
don't think the content on this page will be in line with the title, as the
name suggests. Tapi halaman ini sengaja saya buka bagi teman-teman
ataupun bagi adik-adik SMA yang sedang bergalau ria, hectic sana-sini
cari informasi kuliah, keluar masuk ruangan BK buat konsultasi (*pengalaman)
hehe dan lainnya.
Maka dari itu silahkan
apabila ada yang ingin ditanyakan seputar kuliah terutama di jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris atau Sastra Inggris teman-teman bisa tinggalkan jejak di kolom
komentar :)..
Anyway, kuliah di jurusan Bahasa Inggris itu rame banget loh, dan engga se HOROR yang dibayangkan. Kadang dosennya malahan yang horor *upss..
Anyway, kuliah di jurusan Bahasa Inggris itu rame banget loh, dan engga se HOROR yang dibayangkan. Kadang dosennya malahan yang horor *upss..
Kuliah di Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris bisa menjadi bahan pertimbangan teman-teman
yang mau kuliah. Mengapa? Tentunya karena manfaat yang bisa dirasakan setelah
mengenyam bangku pendidikan di jurusan ini sangatlah besar and help you
rocket your career in the future. Ga percaya? boleh dicoba hehe
Kesan pertama saat keterima
di program study Pendidikan Bahasa Inggris lumayan gundah gulana. Pasalnya saya
yang berasal dari sekolah kampung yang kegiatan belajar Bahasa Inggrisnya cuma
menggeluti LKS saja, kemudian kuliah di salah satu kampus negeri dengan
prodi yang terkenal serba ketat tersebut, dan saya hanya bermodalkan Bahasa
Inggris yang hanya tahu How are you? I am fine thank you, and you?,
kalau dipikir -pikir ngeri juga. Dalam benak saya wah teman-teman lain
sepertinya sudah pada expert nih, sepertinya kamus John M.
Echols juga mereka sudah khatam.. Apalagi rata-rata mereka dari lulusan
sekolah-sekolah dari kota yang rata-rata dulu berlabel RSBI sekarang
sudah di copot sih :) . Ternyata dugaan saya tidak melenceng, saat
pertama kali masuk kelas mereka sudah cas cis cus pada saat
memperkenalkan dirinya didepan kelas. Wah dalam hati saya salah masuk kandang
nih haha. Disaat orang lain terhanyut ngobrol dengan bahasa Inggris mereka,
disana kadang saya merasa sedih. Duduk di pojokan kelas sambil pura-pura sibuk
balesin SMS, padahal mah tangan ini engga tahu lagi nulis apa. (Biar kelihatan
sibuk saja sih, agar tidak ditanya huehe).
Jujur pada awalnya Bahasa
Inggris bukanlah mata pelajaran yang disukai, karena mungkin efek dari jaman SD
dimana guru bahasa Inggrisnya super duper galak, dan sering lempar
penghapus :D ,, so it really devastated my motivation. Saya sekarang mengambil
konsentrasi English for Young Learners dimana saya belajar segala macam
mengenai anak, belajar menjadi anak-anak, dan metode efektif untuk mengajar
anak-anak. Terdengar sepele mengajar anak-anak, namun bila ditelaah lebih jauh,
mengajar anak-anak apalagi mengajari bahasa asing sangat sulit, tidak bisa
dilakukan dengan marah-marah :). Perlu skill khusus untuk
mengangani mereka. Balik lagi keatas, karena mungkin "trauma" dengan
pelajaran bahasa Inggris saat SD, jadi ya saat SMP dan SMA pun rada cuek gitu
ke bahasa Inggris, malahan lebih menyenangi mata pelajaran eksak seperti fisika
dan antek-anteknya, tapi engga terlalu suka matematika. Sehingga otak
yang dipakai pun lebih dominant otak kiri (hitungan) dibandingkan otak kanan
(ie kebahasaan).
Nah disaat yang genting
tersebut saat awal-awal kuliah, dimana saat itu Bahasa Inggris sebagai musuh
kedua setelah matematika, yang saya lakukan ialah belajar tata bahasa. Ada
pernyataan bahwa Jangan dulu belajar tata bahasa atau grammar, speak up
aja. Kalau belajar grammar terus nantii mau ngomong pun dipikir dulu tepat
engganya tata bahasanya. Pernyataan tersebut bisa benar atau bisa juga
engga. Tergantung siapa yang benarnya. Memang benar, beberapa penelitian juga
menunjukan bahwa orang yang belajar bicara atau speaking tanpa
mempelajari grammar terlebih dulu, speakingnya akan cepat lancar. Seperti
misalnya anak kecil kan tidak belajar tata bahasa dulu. Namun saya tipe yang
memilih untuk mempelajari tata bahasa terlebih dulu untuk merangkai suatu
kalimat. Karena saya kadang tidak pe-de kalau misalnya ngomong lalu grammarnya
amburadul.. Bersambung dulu ya :) Jangan lupa kalau ada yang mau di tanyakan, tulis di komentar aja ya :)